Umumnya
kesempatan untuk mendapatkan beasiswa sangat besar bagi orang yang
memiliki nilai akademis tinggi. Namun hal tersebut tidak selalu menjamin
seseorang bisa lulus untuk mendapatkan beasiswa. Karena ternyata untuk
mendapatkan beasiswa itu gampang-gampang susah loh. Berhubung beasiswa
adalah kesempatan langka yang tidak semua orang beruntung bisa
mendapatkannya, maka prosesnya pun berjalan panjang dan sangat
kompetitif.
Sebenarnya
setiap lembaga pendonor dana beasiswa menerapkan cara-cara dan tahapan
seleksi yang berbeda-beda. Walaupun demikian, umumnya tahapan yang
diterapkan memiliki cukup banyak kesamaan. Tahapan seleksi yang pada
umumnya sama dilakukan oleh sebagian lembaga pendonor adalah seleksi
administrasi, tes tulis, tes wawancara, dan penulisan essay rencana
riset (biasanya khusus untuk program S2 dan S3).
1. Seleksi Administrasi
Ini
merupakan tahapan paling sulit untuk memperkirakan peluangnya. Teliti
berkali-kali kelengkapan dokumen yang diminta. Pastikan detail
persyaratan yang tercantum, karena bila satu persyaratan
saja tidak tepenuhi, jangan harap kamu dapat lolos seleksi. Mengisi
formulir aplikasi jangan terlalu umum, namun juga jangan terlalu detail
sehingga membingungkan yang membacanya. Bila aplikasi ditulis dalam
bahasa Inggris, jangan lupa untuk mengecek grammar, spelling, dan
konsistensi bahasa. Jangan segan-segan untuk meminta orang tua, teman,
atau siapa pun yang jago berbahasa Inggris untuk mengoreksi aplikasi
kamu.
2. Tes Tulis
Jenis
tes tulis umumnya diterapkan hampir di semua proses seleksi beasiswa.
Jenis soal yang diberikan tentunya disesuaikan dengan tingkatan beasiswa
yang kan diberikan, juga jurusan yang akan kamu ambil. Jenis mata
pelajaran yang diujikan juga tergantung dari program yang kamu ambil.
Kamu
bisa mempelajari berbagai tipe soal yang diujikan dalam tes tulis dari
soal-soal yang sudah diujikan di tahun sebelumnya. Walaupun tiap tahun
tentu soalnya akan berbeda, tetapi umumnya tipe soalnya tidak akan jauh
berbeda dari tahun ke tahun. Setidaknya kamu sudah mengetahui tipe soal
seperti apa yang akan diujikan, dan kamu dapat mengantisipasinya dengan
mencoba mengerjakan soal-soal itu. Jangan sungkan untuk bertanya kepada
teman maupun kakak kelas yang telah berhasil mendapat beasiswa tersebut.
3. Seleksi Wawancara
Bila
terpilih ke tahap seleksi wawancara, berarti setengah perjalanan telah
berhasil kamu lewati. Namun biasanya tahap inilah yang sangat menentukan
lulus atau tidaknya seorang calon penerima beasiswa. Oleh karena itu,
kamu harus mempersiapkan tahap ini dengan sebaik-baiknya.
Jika
kamu tinggal jauh dari kota yang ditunjuk untuk proses seleksi
wawancara, usahakan untuk dating satu hari sebelumnya agar kamu tidak
terlambat dating ke wawancara. Jangan lupa survey tempat sehari
sebelumnya. Bila naik kendaraan umum, cari tahu kendaraan apa yang harus
digunakan. Penting juga untuk mengestimasi waktu yang diperlukan pergi
ke tempat wawancara tersebut. Sebisa mungkin datanglah 30 menit lebih
awal. Dan berpakaianlah yang rapi atau sesuai aturan.
Persiapan
selanjutnya yang harus dimiliki adalah kesiapan mental dan kemampuan
dalam menjawab setiap pertanyaan dari pewawancara secara diplomatis.
Kadar potensi, kegigihan, kemauan, niat baik, dan harapan di dalam
dirimu itulah yang akan di fokuskan oleh pewawancara. Karena dari
situlah pemberi beasiswa akan menilai dan menakar perkembanganmu bagi
kebutuhan institusi pemberi beasiswa di masa depan.
Karena
bahasa yang digunakan dalam wawancara adalah bahasa Inggris, tidak ada
salahnya dari jauh-jauh hari kamu berlatih dahulu. Tunjukkanlah sikap
yang santun ketika sedang diwawancara. Bersikaplah se-rileks mungkin dan
jangan menunjukkan sikap tegang atau gugup. Umumnya pertanyaan yang
diajukan adalah seputar dokumen aplikasi, sehingga kamu tidak perlu
kuatir akan ditanya dengan pertanyaan yang aneh-aneh.
Perlu
diingat bahwa tip pewawancara hanya bertanya untuk mendapatkan
penjelasan, bukan untuk menguji pengetahuanmu sehingga jangan memberikan
jawaban yang berbelit-belit, tapi cukup jawab apa yang ditanyakan saja,
tidak perlu melebar ke mana-mana, kecuali jika memang diminta untuk
menjelaskan. Usahakan setiap jawaban disertai contoh. Bila ternyata
pewawancara menanyakan pertanyan yang sifatnya pribadi, jangan
terpancing untuk menceritakan masalah pribadimu. Jawab saja setiap
pertanyaan seperlunya.
4. Menyusun Rencana Studi
Dalam
menyususn rencana studi, sebaiknya kamu memberikan alas an yang kuat
mengapa kamu memilih bidang studi tersebut. Bisa dengan memaparkan latar
belakang bidang studi dan juga pentingnya bidang studi tersebut bagi
kemajuan di Indonesia baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam
memilih program studi, usahakan itu benar-benar merupakan minat kamu
sendiri, bukan karena pengaruh orang lain. Sebab nantinya penyeleksi
beasiswa akan memintamu untuk menjelaskan tentang rencana studimu
tersebut.
Kalau
berdasarkan minatmu, maka akan lebih mudah bagimu untuk memaparkan
rencana studimu itu. Karena para penyeleksi beasiswa biasanya cukup ahli
dalam menafsirkan bahasa pelamar beasiswa dalam essay yang mereka
tulis. Dari sana mereka akan tahu apakah kamu benar-benar minat dengan
bidang yang kamu pilih atau hanya sekedar ingin tahu saja. Lagi pula,
kalau dari awal saja kamu sudah tidak bisa mantap dengan pilihanmu, maka
dikhawatirkan nantinya akan berpengaruh pada saat menjalani kegiatan
perkuliahan yang sebenarnya
Selamat mengejar beasiswa impianmu !
Dari berbagai sumber
0 komentar:
Posting Komentar