Buat menekan subsidi, April mendatang, pemerintah berencana menaikkan harga premium dan solar sebesar Rp 1.500 per liter. Bila tak jadi diterapkan, pemerintah hanya punya satu pilihan lain, yaitu memberi subsidi maksimum Rp 2.000 per liter.
Kalangan sopir maupun masyarakat keberatan jika pemerintaih menaikkan harga bahan bakar minyak alias BBM. "Setoran juga pasti naik, jadi gimana kita mikirnya, ya," ucap Saefudin, salah satu pengemudi angkutan umum. "Kalau bisa jangan ditaikin, yang susah rakyat kita sendiri," sambung Ndang, sopir angkutan umum lainnya.
Pun demikian Eli, ibu rumah tangga pengguna angkutan umum. "Keberatan, apalagi anak saya masih sekolah," cetus Eli.
Menurut Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Widjajono Partowidagdo, kenaikan harga terpaksa dilakukan karena beban subsidi kiat berat. Dengan demikian, menaikkan harga premium dan solar sebesar Rp 1.500 bisa menekan subsidi Rp 31,5 triliun.
Upaya mengurangi subsidi sudah dilakukan pemerintah setahun lalu dengan menawarkan berbagai opsi seperti pembatasan pemakaian premium dan solar. Sayangnya, opsi ini selalu gagal dilaksanakan. Dan, tahun ini pemerintah akhirnya akan menaikkan atau memberi subsidi.(ANS)
0 komentar:
Posting Komentar